Tanggung Jawab Akuntan Keuangan dan Akuntan Manajemen
Akuntansi Keuangan merupakan bidang akuntansi yang
mengkhususkan fungsi dan aktivitasnya pada kegiatan pengolahan data akuntansi
dari suatu perusahaan dan penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan
berbagai pihak yaitu pihak internal dan pihak external. Sedangkan seorang
akuntan keuangan bertanggung jawab untuk :
Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral,
sehingga dapat digunakanoleh pihak internal maupun pihak external perusahaan
dalam pengambilan keputusan.
Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik
kualitatif laporan keuangan IAI, 2004 yaitu dapat dipahami, relevan
materialistis, keandalan, dapat dibandingkan, kendala informasi yang relevan
dan handal, serta penyajian yang wajar.
Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen
lebih luas dibandingkan tanggung jawab seorang akuntan keuangan, yaitu:
Perencanaan menyusun
dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem perencanaan, menyusun
sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara yang tepat untuk
memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
Pengevaluasian mempertimbangkan implikasi-implikasi
historical dan kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara
terbaik untuk bertindak.
Pengendalian menjamin integritas informasi finansial yang
berhubungan dengan aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan
mengukur prestasi, dan mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk
mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang diharapkan.
Menjamin pertanggungjawaban sumber mengimplementasikan suatu
sistem pelaporan yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam
suatu organisasi sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi
kepada efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
Pelaporan eksternal ikut berpartisipasi dalam proses
mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.
Competence, Confidentiality, Integrity and Objectivity of
Management Accountant
Competance (Kompetensi)
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki
tanggung jawab untuk:
Mempertahankan tingkat yang sesuai kompetensi profesional
oleh pembangunan berkelanjutan pengetahuan dan keterampilan.
Lakukan tugas profesional mereka sesuai dengan hukum,
peraturan dan standar teknis.
Menyiapkan laporan lengkap dan jelas dan rekomendasi setelah
analisis yang tepat informasi yang relevan dan dapat diandalkan.
Confidentiality (Kerahasiaan)
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki
tanggung jawab untuk:
Menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang
diperoleh dalam pekerjaan mereka kecuali bila diizinkan, kecuali hukum wajib
untuk melakukannya.
Menginformasikan bawahan yang sesuai mengenai kerahasiaan
informasi yang diperoleh dalam pekerjaan mereka dan memantau kegiatan mereka
untuk menjamin pemeliharaan kerahasiaan.
Menahan diri dari menggunakan atau muncul untuk menggunakan
informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan mereka untuk keuntungan tidak
etis atau ilegal baik secara pribadi atau melalui pihak ketiga.
Integrity (Kejujuran)
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki
tanggung jawab untuk:
Hindari konflik aktual atau kepentingan dan menyarankan
semua pihak yang tepat dari setiap potensi konflik.
Menahan diri dari terlibat dalam kegiatan apapun yang akan
merugikan kemampuan mereka untuk menjalankan tugasnya secara etis.
Menolak hadiah, bantuan, atau perhotelan yang akan
mempengaruhi atau akan muncul untuk mempengaruhi tindakan mereka.
Menahan diri dari aktivitas salah satu atau pasif
menumbangkan pencapaian tujuan organisasi yang sah dan etis.
Mengenali dan dan berkomunikasi keterbatasan profesional
atau kendala lain yang akan menghalangi penilaian bertanggung jawab atau
kinerja yang sukses dari suatu kegiatan.
Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta
menguntungkan dan penilaian profesional atau pendapat.
Menahan diri dari terlibat atau mendukung aktivitas apapun
yang akan mendiskreditkan profesi.
Objectivity (Objekivitas)
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki
tanggung jawab untuk:
Mengkomunikasikan informasi secara adil dan obyektif
Mengungkapkan penuh semua informasi relevan yang dapat
diharapkan untuk mempengaruhi pemahaman pengguna dimaksudkan dari laporan,
komentar, dan rekomendasi yang disampaikan.
Whistle Bowling
Histle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh
seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang
dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Pihak yang
dilaporkan ini bisa saja atasan yang lebih tinggi ataupun masyarakat luas.
Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu:
Whistle Blowing internal, yaitu kecurangan dilaporkan kepada
pimpinan perusahaan tertinggi, pemimpin yang diberi tahu harus bersikap netral
dan bijak, loyalitas moral bukan tertuju pada orang, lembaga, otoritas,
kedudukan, melainkan pada nilai moral: keadilan, ketulusan, kejujuran, dan
dengan demikian bukan karyawan yang harus selalu loyal dan setia pada pemimpin
melainkan sejauh mana pimpinan atau perusahaan bertindak sesuai moral.
Whistle Blowing eksternal, yaitu membocorkan kecurangan
perusahaan kepada pihak luar seperti masyarakat karena kecurangan itu merugikan
masyarakat, motivasi utamanya adalah mencegah kerugian bagi banyak orang, yang
perlu diperhatikan adalah langkah yang tepat sebelum membocorkan kecurangan
terebut ke masyarakat, untuk membangun iklim bisnis yang baik dan etis memang
dibutuhkan perangkat legal yang adil dan baik.
Creative Accounting
Menurut Amat, Blake dan Dowd (1999) Creative accounting
adalah semua proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman
pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik, dll) dan
menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan. Pihak-pihak yang terlibat
di dalam proses creative accounting, seperti manajer, akuntan, pemerintah,
asosiasi industri, dll.
Creative accounting melibatkan begitu banyak manipulasi,
penipuan, penyajian laporan keuangan yang tidak benar, seperti permainan
pembukuan (memilih penggunaan metode alokasi, mempercepat atan menunda
pengakuan atas suatu transasksi dalam suatu periode ke periode yang lain).
Fraud Accounting
Fraud sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan
sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk
memperoleh keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud adalah
penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu, menggelapkan dan
mencuri. Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah merubah asset/kekayaan
perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak wajar untuk kepentingan
dirinya.
Fraud Auditing
Upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam
transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap
pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu
sebagai auditor yang terlatih dan kriminal investigator. Praktek kecurangan
yang umum kecurangan secara langsung merupakan suatu produk dari situasi
operasional individual, yang tidak mungkin mencakup semua kemungkinan. Setiap
daftar juga harus mengakui bahwa suatu tipe khusus dari kecurangan mungkin
dapat dalam suatu situasi dan tidak dalam situasi yang lain. Namun, berguna
untuk menyebutkan satu demi satu tipe kecurangan yang umum, yaitu :
1. Tidak mencatat pendapatan.
2. Menyembunyikan
penagihan piutang.
3. Pencurian
material.
4. Pengalihan
sekuritas / surat berharga.
5. Menambah gaji
(Padding Payrolls).
Sumber :
http://dewikhamalarizkiani.blogspot.co.id/2015/12/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan.html
http://anatasyaaa.blogspot.co.id/2015/12/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan.html